Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2011

Pekerja Anak di Bawah Umur

Gambar
Fenomena Pekerja Anak di Bawah Umur Fenomena pekerja anak di bawah umur dengan segala pernak-perniknya sebenarnya sudah tidak asing lagi dalam tatanan sosial masyarakat dunia. Hal itu sudah berlangsung lama dan   terjadi di berbagai belahan dunia, khususnya di negara-negara berkembang yang mempunyai tingkat perekonomian yang menengah ke bawah. Hal tersebut bisa dikatakan bahwa kemiskinan akan meningkatkan tingkat pekerja anak di bawah umur. Semakin miskin kondisi suatu masyarakat/negara, semakin besar kemungkinan terjadinya tindak pekerja anak di bawah umur. Entah sebagai penjual koran keliling, pengamen jalanan, pengemis jalanan, pemulung sampah, penjaga toko, kuli bangunan, industri rumah. Itu semua bisa menjadi beban bahkan menghambat anak   menyelesaikan pendidikan untuk meraih masa depannya. Atau bahkan fenomena baru perdagangan anak yang mengarah pada maraknya PSK. Masalah pekerja anak memang sudah diatur dalam Undang-undang. Perusahaan tidak boleh mempekerjakan anak di b

Writers Block Dilarang Masuk

Posting : 06 Sept 2011 WIB >> Oleh : annida Writers Block Dilarang Masuk Kita pasti pernah mengalami kebuntuan dalam menulis, atau bahasa kerennya writer’s block . Namun, apa sih writer’s block itu? Ada yang bilang bahwa writer’s block adalah kutukan. Bahkan ada pendapat lain yang mengatakan bahwa writer’s block itu cuma mitos. Tapi, hampir semua orang pasti pernah mengalami hal seperti ini: duduk di depan layar komputer, jari-jari sudah gatal untuk segera menekan tuts di keyboard, dan segala macam gagasan berkelindan di dalam tempurung kepala. Tapi apa yang terjadi selanjutnya? Tak ada satu kata pun yang lahir. Ide tak juga kunjung mewujud. Dan, tentu saja, layar itu tetap saja kosong. Writer’s block bisa dibilang misterius. Ia datang secara tiba-tiba tanpa pernah kita duga. Kadang ia datang dari awal ketika kita ingin menulis, sehingga membuat kertas atau layar komputer kita tetap saja kosong dari awal sampai akhir. Kadang ia datang di saat tulisan kita sudah lumayan ba

Ketika Mas Gagah Pergi

Ketika Mas Gagah Pergi Oleh : Helvi Tyana Rosa Ke mana kaset-kaset Scorpion, Wham, Elton John, Queen, Eric Claptonnya?" "Wah, ini nggak seperti itu Gita! Dengerin Scorpion atau Eric Clapton belum tentu mendatangkan manfaat, apalagi pahala. Lainlah ya dengan nasyid senandung islami . Gita mau denger? Ambil aja di kamar. Mas punya banyak kok!" begitu kata Mas Gagah. Oala. Sebenarnya perubahan Mas Gagah nggak Cuma itu. Banyak. Terlalu banyak malah! Meski aku cuma adik kecilnya yang baru kelas dua SMA , aku cukup jeli mengamati perubahan-perubahan itu. Walau bingung untuk mencernanya. Di satu sisi kuakui Mas Gagah tambah alim. Shalat tepat waktu berjamaah di Mesjid, ngomongnya soal agama terus. Kalau aku iseng mengintip dari lubang kunci, ia pasti lagi ngaji atau membaca buku Islam. Dan kalau aku mampir ke kamarnya, ia dengan senang hati menguraikan isi buku yang dibacanya, atau malah menceramahiku. Ujung-ujungnya "Ayo dong Gita, lebih feminim. Kalau kamu mau pakai

Puisi Cak Nun ( Emha Ainun Najib)

Cak Nun, dia masih sebuah oase. Puisi-puisinya tak pernah tidur di Indonesia. Ada yang menyebutnya kyai. Lebih banyak lagi yang meyakininya sebagai satu-satunya penyair tanah air dengan karya-karya islami yang masih bertahan. Puisi-puisi yang berisi dari Cak Nun tetap terdepan di pelataran karya seniman dan budayawan Islam di negeri ini. ANTARA TIGA KOTA di yogya aku lelap tertidur angin di sisiku mendengkur seluruh kota pun bagai dalam kubur pohon-pohon semua mengantuk di sini kamu harus belajar berlatih tetap hidup sambil mengantuk kemanakah harus kuhadapkan muka agar seimbang antara tidur dan jaga ? Jakrta menghardik nasibku melecut menghantam pundakku tiada ruang bagi diamku matahari memelototiku bising suaranya mencampakkanku jatuh bergelut debu kemanakah harus juhadapkan muka agar seimbang antara tidur dan jaga surabaya seperti ditengahnya tak tidur seperti kerbau tua tak juga membelalakkan mata tetapi di sana ada kasihku y