Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2011

Garuda Muda

Gambar
             GARUDA MUDA G aung pendukungmu menggema di Gelora Bung Karno A ku tetap semangat mendukungmu R aihlah angka sekuat tenaga U ntuk membanggakan Negara kita D i sini pendukungmu sudah berkumpul A yo, menangkan pertandingan ini M asih banyak harapan menang U jian Malaysia hanya sementara D an jangan kau patah semangat A yo, ayo, ayo, Indonesia bisa Habibi. Siswa   SMPN 2 Kutorejo Radar Mojokerto, 20 November 2011             KASIH BUNDA Seorang ibu tengah bersedih Berhati lemah berkata lirih Merindu sang anak penuh kasih Doa tergenggam memutar tasbih Bagaikan bintang di malam purnama rasa sayangnya tiada hingga Kirimlah neraka untuk pendusta Yang tak sayang ayah bunda Hormati ia selagi ada Tanpa harus menuggu balas.                                               Sri Devi Handayani, IX E SMPN 2 Kutorejo 
Peleburan Pancasila menjadi Kewarganegaraan Benarkan Langkah Penyederhanaan? Perubahan Istilah Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Pancasila sering diperbincangkan baik di tataran elit politik maupun masyarakat dan dunia pendidikan. Pembicaraan masalah pancasila lebih menarik karena ada kekhawatiran mulai lunturnya makna dan praktik pengamalan pancasila di tengah masyarakat. Jangan sampai pancasila yang dulu melewati proses sejarah yang   panjang dan heroik   sekarang tinggal nama dan simbol belaka yang tak memiliki makna dan esensi praksis. Dilihat dari sejarahnya, pengajaran pancasila di Negara kita mengalami perjalanan panjang dan perubahan istilah yang digunakan. Perubahan-perubahan tersebut sangat berkaitan dengan kebijaksanaan pemerintah pada waktu itu dan kurikulum sekolah yang digunakan. Pada kurikulum 1957 istilah yang digunakan yaitu Pendidikan Kewarganegaraan. Kemudian pada kurikulum 1961 berubah menjadi CIVICS, kemudian pada kurikulum 1968 menjadi Pendidikan K
Supervisi