Pembelajaran Jarak Jauh, Ingat 5M
Pembelajaran oleh guru
siswa sewajarnya merupakan proses peningkatan kualitas ilmu dan keterampilan.
Banyak hal yang terlibat di dalamnya. Ada transfer ilmu dan praktik, proses
pembimbingan, proses tanya jawab, penemuan, unjuk kreativitas, proses
evaluasi, bahkan pengembangan lanjut sebagai ekspresi kamajuan proses belajar
mengajar yang dilaksanakan. Pembelajaran tersebut menjadi wajar ketika
dilaksanakan di saat normal dan dalam pembelajaran tatap muka yang memungkinkan
prosesnya leluasa dilasanakan. Guru dan siswa dapat berinteraksi secara wajar
di saat proses pembelajaran.
Tantangan saat ini
adalah pembelajaran di saat Pandemi Covid 19 yang menjadikan pembelajaran jarak
jauh sebagai alternatif teraman proses pembelajaran. Konsekuensinya, guru dan
siswa tidak dapat bertemu secara langsung dalam proses belajar mengajar. Guru
dan siswa tidak dapat melasanakan pembelajaran secara intensif dengan segala
ativitasnya secara leluasa. Dituntut jaga jarak sebagai konsekuensi pembelajaran
jarak jauh. Ada beragam pilihan pembelajaran jarak jauh, alternati yang lebih
efektif adalah dengan menggunakan HP/gawai yang fasilitasnya lebih memungkinkan
untuk dipakai.
Tantangan yang dihadapi
dalam pembelajaran seperti ini beragam: keterbatasan gawai yang dipakai, ketidakdisiplinan
siswa, juga kurangnya perhatian orang tua. Memang akan selalu membutuhkan
dukungan banyak hal dan komponen untuk dapat melasanakan pembelajaran jarak
jauh secara efektif. Keterlibatan semua komponen menjadi prasyarat dan harapan
akan tercapainya hasil terbaik.
Di awal pembelajaran
jarak jauh ada beberapa permasalahan tentang penggunaan gawai yang harus
bergantian dengan orang tua, karena siswa tidak punya, sehingga menunggu orang
tua pulang kerja baru siswa dapat mengikuti materi pembelajaran. Ada juga
karena orang tua bekerja, siswa tidak memerhatikan pembelajaran dan sebaliknya
bermain game dengan gawainya sehingga melupakan belajar. Ada juga yang
kurang memerhatikan pembelajaran dan enggan untuk bertanya, sehingga tidak bisa
mengikuti pembelajaran dengan baik. Permasalahan permasalahan tersebut muncul
tidak secara bersamaan dan menuntut upaya untuk mengatasinya. Ada hal yang
harus menuntut adanya kunjungan rumah untuk mengajak orang tua lebih perhatian
untuk proses pembelajaran. Ada pula yang harus dihubungi secara pribadi baik
siswa maupun orang tuanya untuk bersama memerhatikan pembelajaran.
Selain permasalahan
tersebut, setiap guru juga harus selalu introspeksi dan evaluasi diri dalam
proses pembelajaran yang dilakukan. Akan selalu ada koreksi dan perbaikan jika mau
memperbaiki diri. Memahami bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna dan selalu
harus ada perbaikan adalah hal yang harus ditanamkan. Hal itu pula yang berupaya
dilakukan penulis sebagai upaya untuk selalu berupaya meningkatkan diri dan memperbaiki
pembelajaran yang dilaksanakan. Karena kita meyakini bahwa proses pendidikan
ini asal, arus, dan muaranya adalah pada guru.
Guru memegang peranan
penting di awal pembelajaran, bahkan sebelum pembelajaran dilaksanakan, sampai
evaluasi akhir pembelajaran menjadi tanggung jawab guru untuk mengetahui
permasalahan dan solusinya. Memang betul ada permasalahan pendidikan karena
siswa sulit konsentrasi ataupun tidak mau berusaha. Ada juga permasalahan
karena orang tua kurang memerhatikan proses pendidikan anaknya. Disadari pula
kendala karena fasilitas yang kurang memadai. Bahkan, dapat juga karena
kualitas guru yang kurang bisa mengaplikasikan pembelajaran jarak jauh secara
efektif. Kesemuanya itu memang menjadi tantangan dan guru harus mampu menjadi
jembatan yang membuatnya mampu menemukan solusi. Ketika sudah menyadari kondisi
tersebut dan ada kemauan mengatasinya, sangat mungkin menemukan solusinya.
Menjadi tugas semua
guru adalah bagaimana mengoptimalkan pembelajaran jarak jauh yang dapat
mengembangkan kompetensi siswa? Sedikit melirik ke materi Bimtek Guru Belajar
Seri Masa Pandemi Covid 19, ada cara untuk menemukan awal pembelajaran yang
baik. Tawaran tersebut adalah memfasilitasi pembelajaran jarak jauh yang
bermakna dengan cara 5M. Apa itu cara 5M? Cara 5M adalah pilihan cara untuk
mewujudkan pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, dan melibatkan siswa,
orangtua, maupun komunitas. Cara 5M terdiri dari:
Memanusiakan hubungan, Memahami konsep, Membangun keberlanjutan, Memilih
tantangan, dan Memberdayakan konteks.
Karena itu, di saat
pembelajaran jarak jauh seperti ini, kita harus berupaya memaksimalkan diri
dengan hal-hal tersebut. Mengunjungi siswa dan orang tua yang bermasalah,
mengintensifkan siswa yang terkendala gawai, dan sesekali menyapa seluruh orang
tua siswa via Whatsaap atau semacamnya untuk bersama mengadirkan semangat
belajar untuk para siswa. Di samping itu, kita juga berupaya meningkatkan
kualitas penyampaian komunikasi, materi pembelajaran, dan penugasan kepada
siswa agar tetap menghadirkan nuansa pembelajaran yang humanis dan nyaman.
http://gurupenggerakindonesia.com/
#PGRI
#KOGTIK
#EPSON
#KSGN
Saihur Roif, S.Pd.
Guru SMP Negeri 2
Kutorejo Kabupaten Mojokerto. Lahir di Mojokerto pada 24 Agustus 1977.
Pendidikan dasar diikuti di MI Nurul Falah Sawo Kutorejo tahun 1989 dan SMP
Wahid Hasyim Kutorejo Mojokerto lulus 1992. Pendidikan selanjutya di Madrasah Aliyah
Mambaul Ulum Mojosari Mojokerto lulus 1995 dan S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Unesa Surabaya. Belajar merupakan ekspresi menjalani kehidupan dan
menjadi kebutuhan sepanjang usia. Mengajar bermakna luas, tak hanya kepada
murid di sekolah, melainkan setiap saat kepada diri sendiri dan kepada siapapun
untuk mengambil kemanfaatan diri dalam kehidupan bersama.
LUAR biasa pak... Ulasan nya.. semoga semakin berjaya..
BalasHapusSemoga pandemi segera berlalu. Peran guru tetap tak tergantikan dalam pendidikan
BalasHapus