Peran Guru dalam Peningkatan Peradaban
Setiap bangsa maju tak lepas dari perhatian terhadap pendidikan. Kemajuan bangsa selalu berjalan seiring  dengan kualitas pendidikan. Pendidikan menjadi bagian penting kemajuan setiap bangsa di dunia. Perhatian besar terhadap pendidikan akan menentukan arah perkembangan sebuah bangsa. Dengan kualitas sumber daya manusia khususnya pendidikan, sebuah negara akan berkembang dengan baik dan berperadaban.
Sekali waktu muncul  pertanyaan sederhana terhadap pernyataan bahwa mana yang lebih utama antara kemajuan pendidikan ditentukan oleh kemajuan negara atau sebaliknya. Artinya, mana yang harus lebih diutamakan membangun sistem negara yang baik ataukah sistem pendidikan yang baik. Namun, terlepas dari pilihan tersebut, pendidikan tetap tak bisa lepas dari perhatian untuk membangun negara. Pendidikan yang bagus akan menghasilkan kualitas generasi unggul. Kualitas pendidikan yang bagus mendorong generasi emas yang akan memajukan bangsa dan bersaing dengan bangsa-bangsa di dunia.
Idealisasi Pendidikan Berbeda dengan Realisasi
Tujuh puluh tiga tahun negara kita merdeka, sesungguhnya perjalanan panjang tersebut menjadi pelajaran berharga. Pendidikan kita pernah mengalami kebanggaan dengan mengirimkan para guru ke Malaysia. Artinya, saat itu kualitas guru dari Indonesia diakui unggul di mata negara lain. Namun sebaliknya, saat ini kita kalah dari Malaysia di sisi pendidikan. Capaian dan target mereka lebih tinggi daripada Indonesia. Dari kualitas (IPM) indeks pembangunan manusia level dunia tahun 2016 Indonesia ditempatkan di urutan 113 dari 188 negara. Dengan kata lain, posisi kita masih di bawah rata-rata, meskipun kenyataan membuktikan banyak pelajar kita yang unggul dan bahkan menjuarai lomba-lomba tingkat internasional, begitu pula kualitas personal ilmuwan Indonesia tidak kalah hebatnya dari negara lain. Kenyataannya, indeks adalah hasil  yang harus diterima. Indonesia adalah negara besar dengan ribuan pulau yang tak mudah dijangkau, hampir mirip kesulitannya dengan pemeretaan kualitas pendidikannya. Hal itu adalah realitas tersendiri yang menjadi bahan evaluasi penting.
Persoalan lain dari geografis negara kepulauan kita adalah tidak meratanya persebaran para guru. Pada umumnya mayoritas jumlah penduduk Indonesia terkonsentrasi di pulau jawa, begitu pula jumlah gurunya lebih banyak di pulau jawa. Memang persebaran dan pemerataan warga telah dilaksanakan dengan program transmigrasi selama beberapa dekade lalu. Namun, hasilnya belum maksimal, termasuk dalam kaitannya dengan persebaran dan penugasan guru. Tidak sedikit guru yang ditempatkan menerima dengan penuh dedikasi, sebaliknya banyak di antara para guru tersebut yang  berupaya kembali ke daerahnya dengan berbagai cara dan alasan. Program yang memprioritaskan putra daerah juga pernah dilaksanakan, dan hasilnya terlihat, tetapi masih kurang maksimal. Secara umum, rasio kebutuhan guru memang masih kurang dibandingkan dengan jumlah masyarakat yang harus dilayani. Tentu kekurangan tersebut berdampak pada kualitas dan hasil pendidikan kita.
Sosiografis Pendidikan Kita
Kondisi masyarakat yang berbeda satu daerah dengan daerah lain, satu pulau dengan pulau lain berdampak pula pada perkembangan pendidikan. Tingkat sosial dan ekonomi turun menentukan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Masyarakat dengan kondisi yang mapan relatif  sangat memerhatikan kualitas pendidikan. Sebaliknya masyarakat dengan sosial ekonomi yang kurang beruntung menjadikan pendidikan sebagai sesuatu yang tidak signifikan.
Perkembangan pendidikan tak lepas dari dampak perkembangan dan peranan teknologi informasi. Kemajuan teknologi dan informasi menjadikan jarak dan waktu semikian dekat. Apa yang terjadi di tempat yang jauh begitu mudah dan cepat diketahui, bahkan didapatkan dengan mudah. Jarak dan waktu bukan lagi menjadi penghalang dalam mendapatkan sesuatu yang diinginkan bagi yang bisa mengakses perkembangan tersebut. Ini adalah manfaat luar biasa dari berkembangnya teknologi.
Di sisi lain, perkembangan teknologi yang tanpa sensor dan kontrol baik internal maupun eksternal, akan merusak pola pikir dan perilaku penggunanya. Hal tersebut ketika informasi-informasi tidak baik merusak bisa masuk dengan leluasa, Padahal yang mengakses tidak semua mampu menyaringnya. Ketika isi informasi yang tersedia bertentangan dengan moral dan akhlak generasi bangsa, berakibat rusaknya pula moral masa depan negeri ini. Untuk itu isi informasi teknologi informasi memiliki signifikansi utama dalam edukasi bangsa.
Sudah menjadi rahasia umum  dan terkesan biasa di Indonesia ketika berganti penguasa, seringkali berganti pula kebijakan khususnya dalam pendidikan, terlebih kurikulum. Di satu sisi perubahan adalah keniscayaan dan harus mengikuti perkembangan zaman. Hal  ini dipandang positif. di sisi lain, perubahan ddimaknai sebagai ketidaktentuan arah pendidikan, apalagi diwarnai dengan proyek. Dari sisi ide, anggaplah dipaksa berprasangka positif sebagai keniscayaan untuk berubah. Yang tak bisa dielakkan adalah banyak buku bertumpuk di sekolah, di gudang perpustakaan karena menjadi saksi dan korban perubahan kurikulum. Buku lama tak bisa dipakai lagi. Agak bijak kiranya bila buku yang dipakai bisa bertahan 5 tahunan misalnya, yang  tentu juga menghemat kertas dan hemat APBN.
Memandang Diri dan Masa Depan Generasi
Tidak ada gading yang tak retak. Semua hal ada kekurangannya. Tak terkecuali kebijakan dalam pendidikan. Indonesia bukanlah negara kecil dengan pendudduk yang sedikit, melainkan negara besar dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia. Indonesia juga ditopang kekayaan sumber daya alam yang besar. Indonesia layak bangga dengan sejarah, zaman penyatuan Wilwatikta Majapahit yang merambah ke negeri seberang kalau diukur zaman sekarang. Kebesaran masa lalu tak menutup kemungkinan untuk dibangkitkan lagi dalam bentuk ukiran prestasi yang membanggakan.
Menghadapi perkembangan zaman era globalisasi, peran pemerintah sangat penting sebagai penentu  regulasi dan arah pembangunan, khususnya dalam konteks pendidikan. Perkembangan informasi dan teknologi yang serba cepat memerlukan intervensi pemerintah untuk menentukan kepastian  arah pembangun jalan masa depan bangsa.
Kalau mau berhitung, tidak sedikit manusia indonesia yang memiliki keunggulan luar biasa dengan kualitas di atas rata-rata. Mereka mendapatkan penghargaan bahkan di tingkat internasional. Nama-nama seperti Warsito P. Taruno, penemu mesin pembunuh kanker;  Khoirul Anwar, dengan penemuan 4G LTE di Jepang yang sekarang dipakai di seluruh dunia, dan sederet nama lainnya adalah pelopor Indonesia yang bercita rasa internasional. Sungguh sangat disayangkan kalau mereka kurang diperhatikan dan bahkan tidak mendapat tempat di tengah kehangatan perkembangan negara ini. Padahal karya mereka luar biasa dan diakui internasional. Mereka patut mendapat penghargaan, kecintaan intelektual, dan tempat terbaik di negeri ini untuk mengembangkan diri dan mengajak putra-putri bangsa mewujudkan mimpi terbaik bangsa ini.
Peran Guru dan Pemerintah
Pentingnya peran guru dan pendidikan sungguh tak bisa diabaikan. Menjadi tugas berat dan mulia bagi insan pendidikan dan pendidik untuk mengambil peran memanusiakan manusia dan memaksimalkan potensi para generasi. Kemajuan perkembangan teknologi dan informasi hendaknya menjadi bagian yang diperhatikan sebagai kemudahan. Keseimbangan pengembangan intelektual dan moral sesungguhnya tak tergantikan. Pribadi-pribadi terbaik pendidik menjadi bagian penting dalam pendidikan nasional kita.
Peran pemerintah sebagai penentu arah kebijakan dalam pembangunan bangsa adalah panduan utama. Konsistensi dan arah pendidikan yang jelas menjadi bagian utama. Tentu realitas dan idealitas menjadi pertimbangannya. Kondisi fisiografis dan sosiografis menjadi instrumen dalam mengambil kebijakan. Hal-hal tersebut adalah tantangan dalam pembangunan pendidikan.

Saihur Roif, S.Pd.

Guru SMPN 2 Kutorejo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WRITERVATOR FIM 2023

EVALUASI FLS2N 2023 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MOJOKERTO