Sertifikasi Pengawas Sekolah

Sertifikasi Pengawas Sekolah
Sertifikasi Bukanlah Hasil Semu
Sertifikasi adalah program yang menarik bagi tenaga fungsional pendidikan. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut  tidaklah  mudah. Banyak tantangan yang dihadapi. Banyak celah yang bisa dilanggar oleh peserta untuk sekadar lulus dan mendapat tunjangan profesi. Akibatnya, kualitas pendidik dan pendidikan belum terlihat secara signifikan. Hal ini kiranya yang membuat resah dan menjadi tantangan regulasi sertifikasi, sehingga direncanakan bahwa tahun 2011 ini penilaiannya tidak lagi mengandalkan portofolio melainkan PLPG  karena model pelatihan  dipandang lebih efektif daripada portofolio. Sebagaimana diketahui bahwa  model penilaian portofolio yang lalu banyak memunculkan bukti fiktif dan rekayasa yang malah menurunkan kredibilitas guru dan dunia pendidikan. Padahal, seharusnya dengan sertifikasi,  kualitas dan profesionalitas guru  dan dunia pendidikan kita bisa lebih meningkat daripada sebelumnya.
Kesadaran setiap guru untuk mengetahui kondisi pendidikan di Indonesia menjadi penting. Inilah kenyataan pendidikan dalam persektif keindonesiaan Diakui atau tidak dunia pendidikan kita masih memprihatinkan atau harus bangkit dari ketertinggalan dibandingkan negara lain. Walaupun  kenyataan menunjukkan sebagian siswa Indonesia  mampu meraih medali emas di ajang internasional tetapi secara umum, kualitas pendidikan kita masih di bawah Negara tetangga kita, Malaysia ataupun Singapura. 
Tujuan luhur program sertifikasi tentu tidak diharapkan berakhir semu tetapi bisa menjadikan pendidikan nasional menjadi meningkat. Untuk itu perlu kerja keras mewujudkan hasil yang nyata dari fungsional pendidikan; guru, kepala sekolah, juga pengawas sekolah.
Pengawas  Harus Berkualitas Terbaik
Pengawas sekolah sebagai salah satu komponen penting pendidikan diharapkan turut menyumbangkan kemajuan pendidikan nasional secara signifikan. Ia mempunyai posisi yang strategis untuk membina para pendidik dan kepala sekolah agar lebih professional dan meningkatkan kinerja sekolah di wilayah kerjanya. Dijelaskan dalam Keputusan MENPAN no. 118 tahun 1996, pengawas sekolah adalah pejabat fungsional yang bertugas melaksanakan pembinaan dan penilaian terhadap sekolah yang dibinanya, baik pada tataran personal maupun institusional.
Dalam kenyataan, entah karena sistem rekrutmen maupun kinerjanya, pengawas sekolah masih seringkali ditempatkan tidak pada posisinya sebagai pembina melainkan sebagai jabatan formalitas yang minim kualitas. Hal ini disebabkan oleh pandangan bahwa pengawas sekolah adalah orang yang kurang sukses menapaki karier, meminjam istilah Sujana, dkk. (2006) pengawas sebagai semacam tenaga buangan dari guru atau kepala sekolah atau tenaga struktural yang memperpanjang masa kerjanya. Dengan demikian, ia diberi posisi yang  ‘khas’, menjadi pengawas sekolah. Hal negatif lain bisa juga disebabkan oleh kurangnya pembinaan dari dinas pendidikan dalam memberikan wewenang kepada pengawas.
Namun, kondisi pengawas yang masih dipandang sebelah mata tersebut bukanlah murni disebabkan oleh diri pengawas, melainkan juga bisa karena sistem yang ada. Dengan kata lain, pandangan negatif terhadap pengawas tersebut juga bisa disebabkan oleh model kepemimpinan dan sistem manajemen yang ada. Sebagaimana lazimnya, pengawas adalah manusia bukan malaikat. Walaupun ia berkualitas bagus tetapi kalau lingkungan sekitarnya tercemar, cepat atau lambat biasanya akan tercemar juga.
Untuk meminimalisasi pandangan negatif terhadap pengawas, dibutuhkan rekrutmen pengawas sekolah yang berkualitas unggul, baik secara keilmuan maupun kepribadian. Di samping itu juga diberikan kesejahteraan yang layak dan wewenang yang semestinya. Apabila pengawas diberi tugas yang semestinya tentu akan meringankan beban tugas dinas pendidikan setempat, misalnya untuk  menentukan penilaian sekolah mana yang betul-betul berkualitas maupun guru yang berprestasi.
Pengawas Sekolah Selayaknya Disertifikasi
Sertifikasi berdampak  memberikan nilai tambah secara ekonomis bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas  sekolah. Namun, bukan untuk disalahartikan sebagai program bagi-bagi rejeki. Sertifikasi bisa mencapai hasil yang baik jika dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Untuk  sertifikasi bagi pengawas, perlu dipertimbangkan seberapa tinggi ketercapaian tujuan dari tugas-tugasnya. Apabila ketercapaian tugas-tugas pengawas tersebut terlihat secara signifikan maka bisa berdampak kuat pada peningkatan karier pengawas.
Melihat pentingnya pengawasan oleh pengawas dan melihat peraturan yang ada, kiranya memang sudah saatnya peran pengawas sekolah direvitalisasi dan disertifikasi. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu dicermati.
1.      Dinas  pendidikan menata kegiatan pengawas yang bukan sekadar formalitas melainkan benar-benar dipercaya untuk membina guru dan  kepala sekolah di wilayah kerjanya. Pengawas sebagai supervisor akademik dan manajerial bisa membantu meningkatkan kualitas kinerja sekolah yang dibimbingnya. Dengan begitu, diharapkan guru dan pengawas sekolah akan bekerja dengan baik, serius, jujur untuk mencapai tujuan bersama,  meningkatkan kualitas pendidikan.
2.      Rekrutmen pengawas sekolah hendaknya menjadi sesuatu yang penting. Pengawas adalah jabatan terhormat yang diberikan kepada guru/kepala sekolah yang mempunyai prestasi tertinggi. Pengawas adalah guru luar biasa, baik secara keilmuan maupun kepribadian. Pengawas bukanlah tenaga sisa-sisa yang dipakai lagi melainkan tugas dan jabatan yang layak dibanggakan dan mempunyai daya tawar tinggi di atas guru dan kepala sekolah.
3.      Materi yang diujisertifikasikan kepada pengawas berbeda dengan guru, yaitu intensitas keterlibatan pengawas dalam pencapaian tujuan pendidikan sekolah. Seberapa tinggi ketercapaian tujuan dari target-target tujuan sekolah yang mampu diwujudkan. Seberapa intensif jalinan komunikasi dan pembinaan yang dibuat dengan para guru dalam bentuk pelatihan dan pembinaan kepada guru.
Tak ada gading yang tak retak, tidak ada kebijakan yang sempurna, semua perlu perbaikan. Yang perlu menjadi kesadaran kita, kualitas pendidikan nasional harus ditingkatkan untuk kelestarian bangsa Indonesia di masa mendatang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WRITERVATOR FIM 2023

EVALUASI FLS2N 2023 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MOJOKERTO