Ramadhan dan Penguatan Karakter Religius Anak Didik
Bulan Ramadhan juga disebut sebagai syahrut tarbiyah atau bulan pendidikan. Syahrut tarbiyah dimaksudkan untuk mendidik jiwa-jiwa mukmin menjadi lebih beriman dan lebih bertaqwa kepada Alloh SWT. Di dalam bulan Ramadhan banyak terkandung pelajaran. Di antaranya adalah puasa. Puasa mengajarkan kita untuk mampu menahan diri dari segala yang membatalkan puasa dan mengendalikan diri atas segala yang dilarang oleh Alloh SWT dan mengendalikan diri lebih bersabar. Dengan berpuasa secara ikhlas insyaalloh mampu menjadi pribadi yang bertaqwa.
Selain itu dalam bulan Ramadhan juga terdapat
amalan-amalan utama yang dikerjakan termasuk sholat tarawih, tilawatil quran, iktikaf,
dan juga menghadiri majelis ilmu. Memahami Ramadhan sebagai Syahrut tarbiyah akan berupaya mendidik
jiwa lebih taat kepada perintah-perintah Alloh sehingga kelak seusai Ramadhan akan
sukses menjadi pribadi yang lebih taat dan lulus menjadi pribadi yang
diharapkan oleh Alloh SWT.
Keistimewaan
ibadah bulan Ramadhan adalah Alloh lipat gandakan segala amal kebaikan yang
dikerjakan oleh setiap muslim. Balasan pahala atas banyak ibadah bahkan
dihitung setiap langkahnya. Sebagai seorang mukmin tentu kita bukan untuk menghitungnya secara detail oleh Alloh
SWT sudah pasti tidak keliru. Kita yakin Alloh Maha Tahu dan Maha teliti. Yang penting
bagi kita adalah beramal yang terbaik adalah selalu dilandasi dengan
keikhkasan.. Ukuran keikhlasan adalah kita laksanakan ketulusan dan mengharap
ridho atau diterima oleh Alloh SWT..
Memahami
puasa menjadi mafhum kita sebagaimana firman-Nya dalam surat Al Baqarah ayat
183 yang artinya : Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu
agar kamu bertakwa. Puasa Ramadhan adalah diturunkan mukmin, bukan
kepada muslim. Dalam penjelasan ulama, mukmin adalah orang yang percaya kepada
Alloh. Dalam bahasa lainnya banyak yang muslim, tetapi tidak banyak yang
mukmin.
Menjadi penting bagi kita untuk lebih
memahami perintah tersebut bahwa puasa itu ditujukan kepada orang-orang yang
beriman. Dalam beberapa keterangan ayat ini ditujukan kepada orang yang beriman
bukan tanpa alasan tetapi untuk benar-benar meningkatkan ketakwaan kepada Alloh
SWT. Diperintahkannya kepada orang yang beriman adalah termasuk hal spesial
karena dalam keterangan lanjut orang yang beriman adalah orang yang hatinya
tersentuh dan gemetar setiap kali disebutkan nama Alloh dan bertambah pula
imannya.
Mengaitkan puasa dan keimanan bukan hanya
untuk orang dewasa yang beriman saja tetapi harus pula diajarkan kepada
anak-anak karena mereka adalah penerus generasi masa depan. Membentuk seorang
anak menjadi pribadi yang beriman dapat diupayakan dalam pembelajaran di
sekolah. Apalagi sudah menjadi lazim di lingkungan pendidikan sekolah kita
bahwa setiap kali bulan Ramadhan dilaksanakan semacam pondok Ramadhan baik yang
skala biasa yang mengikuti jam pembelajaran sekolah ataupun dengan menginap di
sekolah dengan tarawih dan makan sahur bersama.Disediakan waktu khusus efektif
fakultatif untuk peningkatan ruhiyah atau karakter religius anak didik.
Momentum bulan Ramadhan juga menjadi bulan
spesial bagi anak didik kita untuk dapat belajar untuk berupaya meningkatkan ilmu
dan ketaqwaannya. Dalam pengemasan jadwal pondok Ramadhan kita bisa
menyampaikan tata cara puasa, hikmahnya, serta amalan yang penting dilaksanakan
selama berpuasa. Di samping itu pembiasaan amaliah yang bermanfaat bagi sesama
dengan infaq sedekah juga dapat menjadi prioritas bahwa ibadah bukan hanya
serupa ibadah pribadi kepada Alloh SWT. Tetapi juga dapat berupa sedekah dan berbagi rizeki kepada yang
membutuhkan bantuan uluran tangan sesama manusia.
Maka penting bagi kita sebagai pendidik
dan atas nama lembaga pendidikan untuk mengemas kegiatan di bulan Ramadhan dengan tujuan untuk meningkatkan wawasan
keilmuan dan keimanan anak didik kita. Ketika kegiatan Ramadhan tersebut tepat
akan menggugah semangat anak didik untuk berpuasa serta meningkatkan iman dan
taqwa. Jariyah ilmu dalam pendidikan kita adalah ketika anak anak mampu
mendapatkan bekal terbaik masa depan mereka. Momentum Ramadhan adalah
kesempatan terbaik kita untuk membekali anak didik lebih memahami ritual amaliah
dan hakikat ibadah, baik yang bentuknya ibadah pribadi individual ataupun
ibadah sosial yang manfaatnya dirasakan langsung oleh sesama. Wallohu a’lam.
Saihur Roif, S.Pd.
Komentar
Posting Komentar