Teknik Menulis Artikel

Teknik Menulis Artikel


Pada sesi sebelumnya sudah dibahas jenis tulisan fiksi dan nonfiksi. Tulisan fiksi merupakan tulisan yang berdasar pada imajinasi, walaupun dapat juga berbasis dari kejadian nyata tetapi bentuknya seperti novel atau cerpen. Sedangkan tulisan nonfiksi merupakan tulisan yang berdasarkan sesuatu yang nyata dan berbasis akademis.

Pada bagian ini kita akan lebih fokus pada penulisan artikel. Artikel merupakan jenis tulisan nonfiksi. Setidaknya ada beberapa jenis artikel, yaitu artikel ilmiah murni, artikel populer murni, dan artikel ilmiah populer. Artikel ilmiah murni memiliki standar penulisan yang detail tentang cara dan sistematikanya. Bentuk artikel murni yaitu skripsi, tesis, dan disertasi. Ciri lain artikel ilmiah murni adalah banyak mengandung istilah akademis bidang tertentu. Sehingga jurnal yang yang memuat artikel ilmiah murni  adalah jurnal khusus bidang tertentu pula agar memudahkan pembacanya.

Sedangkan tulisan artikel  populer murni ditulis dengan bahasa penulis yang tidak terlalu terikat pada kaidah tertentu atau cenderung tidak baku.  Kosa kata dan gaya bahasa yang dipakainya bebas dalam mengungkapkan pikiran, perasaan, kejengkelan, curhatan, dan tidak memerlukan daftar pustaka juga. Selain dipakai dalam bahasa pergaulan di medsos, tulisan ini juga mulai banyak juga di toko buku yang kalau dilihat tidak termasuk novel ataupun prosa. Bahasa yang dipakai bisa bahasa ringan, gaul, dan komunikatif serta. Sehingga bentuknya tidak terikat aturan dan terserah kemauan penulisnya.

Di antara kedua jenis tulisan tersebut, ada jenis tulisan yang disebut artikel ilmiah populer, yaitu tulisan ilmiah yang disampaikan dengan gaya populer. Penulisan artikel ilmiah populer ini sebenarnya lebih dekat dengan artikel ilmiah murni, hanya saja istilah khusus yang kaku diubah dan diganti menjadi kalimat yang mudah dipahami oleh masyarakat umum. Sistematikanya juga diubah menjadi sederhana dan menjadi mudah dipahami. Sehingga dengan penggunaan bahasa yang lebih komunikati dan sistematika  yang lebih sederhana menjadikan tulisan ilmiah populer dapat mudah dipahamin khalayak pembaca secara umum.
Sistematika artikel ilmiah populer harus sederhana. Setidaknya dalam artikel ilmiah populer terdapat 5 bagian, yaitu judul, pendahuluan, isi, penutup, dan daftar pustaka yang bersifat opsional.

1.      Menulis Judul
Penulisan judul dapat dilakukan dengan upaya untuk menarik minat pembaca yang minimal mengandung daya tarik isi dan identitas buku yang menggambarkan isinya. Adapun beberapa tips menulis judul yang bagus adalah sebagai berikut.

Pertama, menggunakan angka atau daftar tertentu. Misalnya: 5 Ciri Wanita Salihah, 10 Ciri Suami Ideal, dan lain-lain.

Kedua,  menunjukkan pengungkapan rahasia tertentu. Rahasia Salat Subuh Tepat Waktu, Keajaiban Rezeki, dan lain-lain.

Ketiga, judul yang memberi mimpi indah. Misalnya: Menjadi Kaya Dari Internet, dan lain-lain.

Keempat, buatlah judul dengan sebuah pertanyaan, sehingga isinya adalah jawaban atas pertanyaan dalam judul tersebut. Contoh: Ingin Membuat Istri Anda Bahagia? Lakukan Hal Berikut. Ingin Cepat Kaya? Mudah. Dan lain sebagainya.

Kelima, buatlah judul yang sensasional dan menarik. Contoh: Nikmatnya Ngopi Bersama Despacito, dan sebagainya.

Keenam, buatlah judul yang unik. Contoh: The Power of Kepepet. Sebaliknya, hindari judul yang rentan menjadi perselisihan atau hindari judul yang tidak etis. Meskipun judul harus menarik tetapi harus bertanggung jawab sehingga tetap pertimbangkan nilai kemanfaatan tulisan dan nilai etis tulisan.

2.      Penulisan Pendahuluan
Selain menentukan judul yang menarik, buatlah pendahuluan yang menarik pula. Adapun beberapa upaya dalam menuliskan pendahuluan yang menarik dapat dilakukan sebagai berikut. 

Pertama, berikan angka dan data sehingga menarik pembaca di mata pembaca. Misalnya: penyampaian bahwa 90% pelajar indonesia sudah berinteraksi dengan film porno. Dengan demikian pembaca akan tertarik pada paragraf pertama dari pendahuluan.

Kedua, tuliskan ringkasan atas keseluruhan isi tulisan. Dengan membaca pendahuluan di awal paragraf, pembaca seolah mengetahui gambaran secara keseluruhan isi tulisan.

Ketiga, gunakan kutipan pernyataan tokoh yang sudah terkenal. Kutipan pernyataan dari tokoh yang terkenal menjadikan tulisan kita menjadi berpotensi relevan dengan tokoh tersebut.

Keempat, tuliskan penggambaran seuatu yang khas. Penggambaran konflik suami istri misalkan membuat ketertarikan tersendiri kepada pembaca.

Kelima, tuliskan anekdot. Penulisan anekdot dapat menjadikan suasana awwal tulisan yang bersahabat, nyaman, dan enjoy.

Keenam, dalam pendahuluan juga dapat diawali dengan menyampaikan pertanyaan pada bagian pendahuluan. Misalnya: tahukah anda bahwa di indonesia ini ada 40 percceraian tiap satu jamnya.

Ketujuh, menyampaikan amanat langsung. Penyampaian amanat langsung dari penulis seolah menyuruh pembaca secara langsung. Contohnya: pelukan terhadap suami/istri anda akan membuat anda awet muda, karena itu sering-seringlah memeluk istri Anda.

Dengan beberapa alternatif bagian awal, diharapkan pembaca akan tertarik dengan bagian berikutnya.

3.     Penulisan Isi Artikel Ilmiah Populer
Bagian isi merupakan bagian inti. Karena itu penting untuk dapat menuliskannya dengan efektif. Dalam menuliskan bagian isi artikel setidaknya ada 6 menu pola yang dapat dipakai.

1.      Pola pembagian gagasan. Dalam menyampaikan gagasan utamanya, penulis dapat membagi dan membatasi gagasan tersebut dalam pola pembagian gagasan. Misalnya bila ingin menuliskan tentang wanita salihah dapat dituliskan dalam beberapa pembagian tulisan seperti bagian definisi, bagian cara, bagian peran, dan lain sebagainya. Setiap bagian tersebut dibuat dalam bagian tulisan semacam sub- judul.

2.      Pola masalah dan solusi. Menulis dibuat dengan mencari permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan mencari pemecahannya. Contoh masalah-masalah kenakalan remaja, lalu  cari solusinya. Permasalahan kemacetan apa saja penyebabnya, lalu tuliskan solusinya.

3.      Pola kronologi. Dalam hal ini, penulis dapat menempatkan bagian mana yang lebih dulu dan berikutnya dan seterusnya. Penulis dapat mengurutkan urutan peristiwa ataupun sebab terjadinya proses yang harusnya dilewati sehingga pada akhirnya mencapai tertentu.

4.      Pola pendapat dan alasan. Bagaimana pendapat seseorang dalam menyikapi suatu kondisi. Menyampaikan pendapat dan memberikan alasan mengapa seperti itu, dapat juga disertai teori tertentu.

5.      Pola pembandingan. Ketika menghadapi suatu kondisi tertentu dengan bahasan khusus, misalnya tentang mengatasi anak yang menangis meronta-ronta. Berikan teori dan pendapat tertentu yang membandingkan kondisi yang serupa dan teori dan pendapat yang relevan yang mirip ataupun berbeda variasinya sehingga pembaca dapat memilih dan menyimpulkan sendiri.

6.      Pola penuturan. Pola ini disampaikan dengan menyampaikan nasihat, seolah sedang berbicara langsung untuk memberikan pemahaman tertentu, mengalir lancar seperti bertutur.

4.     Bagian Penutup
Beberapa jenis penutup artikel antara lain dapat dilakukan dengan pola-pola berikut.

1.  Pola kesimpulan. Jenis pola ini berupa penyimpulan penulis dari bahasan tema yang disampaikan.

2.   Pola saran. Akhir penutup ini berbentuk saran.

3. Pola harapan. Penutup ini berisi harapan penulis setelah menyampaikan seluruh paparan.

4.  Pola pamitan. Berisi penutup yang seolah penulis seperti berpamitan sehingga memberikan kesan tersendiri.
Bagian Penutup ini ditulis satu paragraf yang menarik agar tidak berbelit dan tetap menarik.

5.      Daftar pustaka
Setelah itu bagian akhir boleh menyampaikan datar pustaka yang sifatnya opsional, tidak harus ada. Kalaupun ditampilkan tidak harus kaku dapat berupa sumber referensi standar ataupun dari pengalaman khas tertentu.

Ketika sudah menuliskan kerangka dan memasuki realitas menulis artikel, kita tidak harus mampu menemukan pendahuluan yang menarik. Karena kalau hal itu dipaksakan akan menghambat proses menulis. Menulis dapat dilakukan dari yang mudah, jangan dari yang sulit karena bisa mempersulit diri dan menghambat proses penulisan. Tulislah yang mudah terlebih dahulu. Tulislah bagian isi langsung  dan bagi-bagilah apa yang ada dalam isi atau tema  yang ditulis, karena di bagian isi itulah esensi tulisan yang mencakup tema.

Terkadang menulis pendahuluan harus dilakukan pada bagian akhir karena berupaya menemukan kalimat pembuka yang menarik pembaca. Sedangkan pada bagian paling akhir adalah penentuan judul yang tepat karena penulisan judul harus menarik dan mampu mencerminkan keseluruhan isi. Penulisan pendahuluan dan judul biasanya di akhir karena memang menentukan arah akankah pembaca mau membaca kelanjutan artikel tersebut atau tidak. Judul memengaruhi kemenarikan bagi pembacanya.

Saihur Roif

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WRITERVATOR FIM 2023

EVALUASI FLS2N 2023 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MOJOKERTO